II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kreatifitas
·
Suyato (2003), kreativitas
adalah suatu aktivitas yang bertujuan, menghasilkan produk yang bernilai, jasa
atau ide baru.
·
Munandar (1999),
menyatakan bahwa kreatif adalah ulet, tidak pantang menyerah, banyak ide –ide
orisinal dan baru.
·
Craft (2003), kreativitas
adalah individu yang pikirannya berdaya imajinatif, ditandai rasa keingintahuan
yang tinggi.
·
Hurlock (1978) kreativitas adalah suatu proses yang
menghasilkan sesuatu yang baru, apakah
suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru.
Berdasarkan pengertian –
pengertian kreativitas dari berbagai tokoh – tokoh di atas, kami menyimpulkan
bahwa kreativitas merupakan aktivitas menghasilkan suatu karya seni yang berupa ide –ide atau gagasan –gagasan orisinil untuk menciptakan
produk baru yang bernilai tinggi.
2.2. Mengapa Kreativitas Penting Dikembangkan
Menurut Munandar,1999 dikutip (Suratno,2005), menyatakan ada empat
alasan utama mengapa kreativitas penting dikembangkan, yakni sebagai berikut :
1.
Kreativitas
untuk merealisasikan perwujudan diri
Menurut Maslow diperlukan kreativitas yang berfungsi untuk
memaninfestasikan dirinya diperlukan untuk perwujudan diri.
2.
Kreatifitas
untuk memecahkan suatu permasalahan
Kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan terhadap penyelesaian
terhadap suatu permasalahan.
3.
Kreativitas
untuk memuaskan diri
Kreativitas akan mampu memuaskan diri individu yang bersangkutan.
Keberhasilan anak dalam melakukan percobaan, penelusuran, dan berbagai upaya
lainnya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi yang bersangkutan. Kepuasan
hasil pencarian yang di lakukan anak itu oleh biondi(1972) dinyatakan sebagai
kepuasan yang tak terhingga.
4.
Kreativitas
untuk meningkatkan kualitas hidup
orang kreatif akan mempunyai banyak ide yang dapat dikembangkan
sehinggah memiliki kemungkinan untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik
di bandingkan orang yang lebih kreatif. Orang yang memiliki ide, memiliki
banyak ide, memilliki penemuan-penemuan baru, dan menguasai teknologi baru
jelas akan memiliki peluang pendapatan yang lebih baik dibandingkan yang tidak
memilikinya. Karena itu, sikap dan prilaku kreatif serta bakat perlu
dikembangkan sejak dini. Pada banyak ahli telah mengemukakan, termasuk di
dalamnya Lowenfeld & brittain yang dikutip kemple dan Nissenberg (2000)
bahwa kreatifitas itu penting sehinggah perllu dikembangkan sejak usia dini sebagai
upanya untuk mengembangka potensi kreatifitas anak.
2.3. Ciri – Ciri Orang yang Kreatif
Shallcross,
1981 dikutip (Suratno,2005,peg 9) menyatakan bahwa ciri – ciri orang kreatif
sebagai berikut:
·
Terbuka
untuk pengalaman
·
Mandiri
·
Percaya
diri
·
Berani
menghadapi resiko
·
Humoris
dan selalu gembira
·
Menikmati
eksperimen
·
Memiliki
sensitivitas
·
Kurang
memiliki rasa tertantang
·
Memiliki
pribadi yang berani
·
Memiliki
sikap yang luar biasa
·
Memiliki
fleksibilitas
·
Lebih
menyukai kompleksitas
·
Berorientasi
hasil
·
Memiliki
kontrol internal
·
Jujur
(originalitas )
·
Yakin
terhadap kemampuan diri
·
Tekun
·
Koriusitas
tinggi
·
Memiliki
visi
·
Ketegasan
diri
·
Menerima
keadaan sulit
·
Bermotivasi
·
Memiliki
kecenderungan menyelesaikan kekacauan
Menurut David Campbell (2007,peg 45-46) ciri – ciri
orang kreatif adalah :
1.
Orang
– orang yang kreatif mempunyai keingin tahuan yang tak habis – habisnya
mengenai hal- hal yang ditemukan dalam hidup mereka.
2.
Kaya
humor dan fantasi, kebanyakan orang – orang kreatif memiliki rasa humor yang
tinggi dan kaya dengan fantasi. Mereka mencari yang aneh – aneh dan kurang
menaruh minat untuk mengatur pikiran dan emosi dorongan hati gejolak jiwa
mereka.
3.
Tidak
segera menolak ide / gagasan baru, orang- orang kreatif tidak begitu saja
menolak ide – ide atau gagasan baru, meski mereka melihat kekurangan –
kekurangannya. Mereka seperti membolak – balik ide baru / gagasan baru tersebut
dan melihat segala unsur serta segi – seginya.
4.
Arah
hidup yang mantap, orang – orang kreatif kebanyakkan menampakkan dalam diri
mereka sikap terlibat dalam sesuatu, yakni akan tujuan dan arti hidup mereka,
ada rasa ditakdirkan, ada rasa di utus secara khusus, mereka merasa mendapat
kemampuan khusus untuk menyelesaikan suatu tugas.
2.4. Teori Pembentukan Kreativitas
a.
Pembentukan
Pribadi Kreatif
Berkaitan
dengan pembentukan pribadi kreatif, terdapat banyak teori yang membahasnya.
Diantaranya berbagai teori tersebut diantaranya ialah :
1.
Teori
Psikoanalisis
Menurut
teori psikoanalisis, tindakan kreatif
merupakan hasil dari mengatasi suatu masalah menjadi suatu keadaan yang
menguntungkan. Pemecahan maslah itu merupakan hasil, baik dari gagasan –
gagasan yang disadari maupun yang tidak disadri kemudian bercampur ( berinteraksi
) menjadi pemecahan inovatif kreatif. Tokoh – tokoh teori ini dintaranya
Sigmund Frued, Ernst Kris, dan Carl Jung.
² Teori Sigmund Frued
Sigmund
Frued merupakan tokoh utama yang menganut pandangan bahwa kemampuan kreatif
merupakan ciri kepribadian utama yang menetap pada lima tahun pertama
kehidupan. Freud menjelaskan bahwa proses kreatif merupakan mekanisme
pertahanan yang merupakan upaya tidak sadar untuk menghindari hal – hal yang
tidak menyenangkan.
² Teori Ernst Kris
Menurut
teori ini kecenderungan anak untuk berlatih ke perilaku pada tingkat
perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan jika perilaku sekarang tidak
berhasil atau tidak memberi kepuasan, dan itu sering muncul dalam tindak
kreatif. hal ini disebut sebagai mekanisme pertahanan regresi.
² Teori Carl Jung
Menurut
teori ini, alam ketidaksadaran berperan amat penting bagi pemunculan
kreativitas tinggkat tinggi. Alam pikiran yang tidak didasari itu telah
terbentuk dalam diri manusia pada masa yang telah lalu bersama
pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia. Secara tidak sadar kita menginggat
pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita yang telah
lalu. Dari pengalaman-pengalaman yang tidak disadari ini timbul berbagai teori,
karya baru dan berbagai karya kreatif lainnya sehingga manusia dapat
mempertahankan keberadaanya.
Berdasarkan
teori teori yang telah dikemukakan oleh parah tokoh teori psikoanalisis ini,
kami menyimpulkan bahwa kreatifitas merupakan mekanisme pertahanan yang secara
tidak sadar dilakukan untuk menghindarai hal – hal yang tidak menyenangkan guna
menghasilkan suatu produk kreatifitas tingkat tinggi.
2.
Teori Humanistik
Berbeda
dengan pandangan teori psikoanalisis bahwa kreativitas berasal dari alam bawah
sadar, para tokoh teori humanistik sperti Abraham Masliw, dan Carl Roger
percaya bahwa kreativitas dapat berkembang selama hidup manusia. Berikut
diuraikan pokok-pokokpikirannya.
² Teori Maslow
Menurut
Maslow, menusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai
kebutuhan. Kebutuhan manusia itu ternyata dapat dikelompokkan berdasarkan
peringkat urutan dari yang paling primitif sampai dengan kebutuhan estetik.
Kelompok kebutuhan tersebut diuraikan berdasarkan peringkatnya sebagai berikut.
Pertama
kebutuhan primitif atau kebutuhan tingkat paling rndah, yanitu kebutuhan faali
yang dipelukan sekedar untuk mempertahankan hidup. Misalnya kebutuhan makan,
minum, udara dan sejenisnya yang sangat dibutuhkan manusia seperti halnya
makhluk hidup lainnya.
Kedua
kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan ini termasuk peringkat kebutuhan tingkat
rendah sesudah kebutuhan primitif. Jika manusia sudah bisa mempertahankan
hidup, maka manusia membutuhkan agar kehidupan aman tentram bebas dari berbagai
ancaman. Kebutuhaan ini misalnya kebutuhan memiliki rumah sebagai tempat
tinggal, kebutyhan keaakraban dengan lingkungannya, keteraturan dan sejenisnya.
Ketiga
kebutuhan akan rasa memiliki (senese of belonging) dan rasa cinta. Semua orng
ingin merasakan bahwa ia termasuk dalam golongan sesuatu dan orang juga
setidaknya ingin dicintai dan mencintai.
Keempat
kebutuhan akan penghargaan (appreciation) dan harga diri. Jika kebutuhan di
bawahnya telah terpenuhi, maka orang ingin kebutuhan berikutnya yaitu kebutuhan
akan harga diri dan diakaui oleh orang lain. Keduanya masih tergolong
kebutruhan tinggkat rendah namun peringkatnya di atas kebutuhan akan rasa aman.
Kelima
kebutuhan perwujudan diri atau aktulisasi diri, yaitu kebutuhan akan
pengembangan dan perwujudan potensi diri sepenuhnya sebagai manusia. Kebutuhan
ini misalnya menghasilkan karya kreatif dan imajinatif sebagai perwujudan
dirinya. Kebutuhan ini termasuk dalam keutuhan tinggakat tinggi.
Keenam
kebutuhan estetik, yaitu kebutuhan untuk mempersiapkan sumbangan yang bermakna
bagi sesama. Misalnya kebutuhan untuk memahami tujuan hidup, kebutuhan untuk
memahami rahasia jagad raya untuk kepentingan umat manusia, dan sejenisnya.
Kebutuhan ini peringkatnya sanggat tinggi sehingga tidak setiap orang dapat
mewujudkannya, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa meraihnya.
Empat
peringkat kebutuhan pertama yaitu: primitif, rasa aman, rasa memiliki dan
cinta, serta penghargaan dan harga diri disebut kebutuhan deficiency karena menuntut untuk dipuaskan terlebih dahulu sampai
kebutuhan itu tidak dibutuhkan lagi sebelum memenuhi kebutuhan perwujudan
potensi diri dan peringkat enam wstetika disebut kebutuhan being. Kreatifitas erat kaitannya dengan perwujudan kebutuhan
aktulisasi diri.
² Teori Roger
Carl
Rogers menyebutkan adanya tiga kondisi internal dari sosok pribadi yang
kreatif, yaitu:
· Keterbukaan
terhadap pengalaman;
· Kemampuan
menilai situasi;
· Kemampuan
untuk berskperimen.
Orang
yang memiliki ketiga ciri tersebut di atas dengan baik menandakan bahwa orang
tersebut memiliki kondisi kesehatan psikologis yang baik pula. Orang yang berkesehatan
psikologis baik akan mampu menghasilkan karya kreatif dan hidup secara kreatif
pula. Ketiga ciri tersebut merupakan dorongan dari dalam diri atau internal
proses untuk menghasilkan karya-karya kreatif.
² Teori Csikszentmihalyi
Menurut
Csikszentmihalyi faktor pertama yangg memudahkan munculnya kreativitas adalah
sifat keturunan bawaan (genetic predisposition) untuk ranah tertentu. Orang
yang pendengarannya tajam dan peka terhadap berbagai jenis suara lebih mudah
untuuk menjdai pemain musik atau pekerjaan yang berhubungan dengan suara. Orang
yang mempunyai kemampuan otot kuat dan mampu nerlari dalam jangka yang lama
mudah untuk menjadi pemain bola.
Selain
sifat bawaan, faktor ke dua yang memungkinkan tumbuhnya kreativitas adalah
minat dalam ranah tertentu pada saat masih dalam usia dini. Minat itulah
menjadikan anak terlibat secara intern dalam ranah tersebut sehingga mencapai
kemahiran dan keunggulan kreativitas pada masa-masa selanjutnya.
Faktor
ketiga adalah faktor keberuntungan. Anak yang dilahirkan dalam keluarga mampu
akan memperoleh berbagai fasilitas yang dibutuhkan seperti alat-alat permainan
dibandingkan anak yang dilahirkan dalam keluarga miskin. Hal ini akan erat
kaitannya denagn pertumbuhan bakat dan kreativitas anak.
Faktor
keempat adalah kemampuan berkomunikasi dan berintekrasi dengan sejawat atau acces to a field. Orang yang kreatif
ditandai kemampuannya dalam penyusuaikan diri pada setiap situasi sehingga
mampu melakukan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan.
Berdasarkan
pandangan teori humanistik yang telah dipaparkan di atas secara umum dapt
ditarik kesimpulan bahwa kreativitas erat kaitannya dengan aktualisasi diri.
Perwujudan diri atau aktualisasi diri tersebut berdasarkan pengalaman,
pengetahuan, dan kemamuan yang telah dimiliki anak. Kemampuan erat kaitannya
dengan minat. Karena itu, guru dan orang tua harus memfasilitasi terhadap apa
yang diinginkan anak. Memfasilitasi bukan kemudian diubah menjadi intervensi
justru akan menghambat anak dalam mengaktuliasasikan dirinya. Karena produk
kreatif erat kaitannya dengan aktualisasi diri, sedangkan hal itu eratkaitannya
dengan kebebasan yang dimiliki anak, maka guru dan orang tua harus banyak
memberikan kebebasan kepada mereka.(suratno,2005,peg28-34)
Berdasarkan
teori teori yang telah dikemukakan oleh parah tokoh teori humanistik ini kami
menyimpulkan bahwa suatu kreatifitas ialah sifatnya keturunan (bawaan) naluri –
naluri dasar yang ada dalam diri manusia disertai dorongan dari dalam diri
orang tersebut.
b. Teori Kognitif
Tokoh
utama teori kognitif di antaranya adalah piaget, Vygotsky dan Burner
(Tedjasaputra, 2001). Menurut Piaget anak menjalani perkembngan kognisi sampai
akhirnya proses berpikir anak menyamai proses berpikir orang dewasa. sejalan
dengan itu, kegiatan bermain anak mengalami perubahan dari tahap sensori motor,
bermain khayal sampai kepada bermain sosial yang disertai aturan permainnan.
Bermain itu sendiri sesungguhnya tidak semata-mata mencerminkan perkembangan
kognis anak, tetapi juga memberikan sumbangan terhadap perkembangan kognis itu
sendiri.
Vygotsky
adalah seorang psikolog Rusia yang menyakini bahwa bermain peran langsung
terhadap perkembangan anak secara menyeluruh, bukan hanya perkembangan kognisi
saja tetapi juga berperan bagi perkembangan sosial dan emosi anak. Sedangkan
Bruner menekankan pada fungsi bermain sebagai sarana untuk mengembangkan
kreativitas dan fleksiblelita anak. Lebih lanjut Bruner menyebutkan bahwa yang
penting bagi anak adalah makna bermain bukan hasil akhirnya. perkembangan
kreativitas dan fleksiblelitas anak dimungkinkan karena akan mampu
berkesperimen dengan memadukan berbagai prilaku baru serta tidak bisa.
Teori
kognitif dengan jelas menyebutkan akan arti pentingannya bermain bagi anak.
bermain tidak hanya akan mengembangkan kemampuan kognisi semata tetapi juga
mengembangkan aspek lainnya, terutama aspek sosial, dan emosional anak.
perkembangan kognisi, sosial, dan emosional anak sangat diperlukan bagi
pemupukan kreativitas anak.
Berdasarkan
pernyataan – pernyataan tokoh – tokoh pad teori kognitif ini kami dapat
menyimpulkan bahwa proses berpikir anak itu melalui permainan, guna
mengembangkan kreatifitas dan fleksibilitas perkembangan anak secara
menyeluruh. (Suratno,2005,peg 75-76)
2.5.
Karakteristik Kreativitas
1. Tidak
Mudah Mengikuti Arus
Mereka
tidak mengikuti hal-hal yang bisa dikatakan "pada umumnya manusia" (
not following the rule ). Orang yang kreatif sadar kapan mereka harus mengikuti
apa yang orang-orang lakukan dan kapan mereka tidak perlu mengikuti apa yang orang-orang
pada umumnya lakukan. Orang Kreatif tidak menggunakan paham ikut-ikutan secara
membabi buta. Mereka tidak mendengarkan semua, namun juga tidak menolak untuk
mendengarkan semuanya.
2. Spontanitas
Mereka
tidak terlalu hati-hati, namun juga tidak sembrono. Bila terlalu hati-hati,
justru akan membuat daya kreatif kita tidak dapat tumbuh. Terlalu sembrono
ataupun terlalu gegabah juga tidak berujung pada solusi yang lebih baik.
3. Menyukai
hal-hal yang Berbau Humor
Banyak
orang-orang yang mencapai prestasi yang sangat tinggi mempunyai selera humor
yang tinggi, hanya memang selera humor yang mereka miliki agak berbeda dengan
selera humor orang-orang pada umumnya. Biasanya humor-humor mereka mengandung
filosofi atau pelajaran hidup, jadi bukan humor-humor kampungan seperti
orang-orang pada umumnya.
4. Punya
Kepekaan yang Tinggi Terhadap Dirinya Sendiri
Orang
kreatif sangat peka terhadap apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pikirkan
dan apa yang mereka ucapkan. Sehingga mereka leboh banyak menggali ke dalam
dirinya sendiri. Mereka memang membutuhkan bantuan orang lain, namun mereka
tidak selalu mengandalkan orang lain.
5. Bisa
Melihat Sesuatu yang Tidak Bisa Orang Lain Lihat
Orang
yang kreatif pandai melihat peluang, mereka mampu membaca potensi mereka yang
masih tersembunyi, dan mereka mampu membaca sumber daya apa saja yang bisa
digunakan. Orang Kreatif tidak terkubur oleh realita, namun berjalan diatas
realita sehingga mata pikirannya masih mampi melihat dengan baik.
6. Mempunyai
Orientasi Hidup pada Tindakan ( Action )
Orang
Kreatif menjadikan konsep sebagai acuan atau petunjuk. Jadi bukan suatu praktek
yang asal ( tanpa konsep sama sekali ). Orang kreatif mempunyai idealisme
tetapi bukan hanya idealisme. Mereka mempunyai kemampuan membuat konsep,
keputusan dan perencanaan yang dapat dijalankan di lapangan.
7. Melawan
Tantangan
Mereka
tidak berpasrah terhadap kenyataan yang dihadapi, orang yang kreatif memilih
keputusan untuk maju walaupun harus belok, melompat, maupun berhenti
dahulu. Mereka akan melawan tantangan
yang ada di depan mata.
8. Punya
Perbedaan Tersendiri
Perbedaan
yang dipunyai orang kreatif adalah perbedaan yang berarti punya keunggulan,
keunikan dan estetika. Bukan perbedaan yang dibuat-buat, maupun perbedaan yang
asal aneh. Perbedaan yang mereka miliki biasanya memiliki nilai positif yang
sangat bermanfaat. (pandhawa-tiga.blog)
2.6. Tahapan – Tahapan Kreativitas
menurut teori wallas, proses
kreatif meliputi empat tahap yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.
·
Tahap pertama persiapan
Sebelum seseorang dapat
memecahkan masalah ia akan belajar,berfikir, bertanya kepada siapa saja,
membaca buku dan sebagainya. Tahap ini berlanjut sampai akhirnya ia merasa
cukup dengan pencariannya itu.
·
Tahap inkubasi
Setelah merasa cukup
dalam penerimaanya, maka pada tahap kedua ini ia akan berhenti seolah-olah tidak
memikirkan persoalan yang akan dia pecahkan.Tahap ini penting artinya dalam
proses timbulnya inspirasi sebagia tiitik awal dari suatu penemuan yang berasal
dari keadaan alam pikiran dibawah sadar.
·
Tahap iluminasi
Tahap ketiga adalah
iluminasi yaitu tahap munculnya suatu pemahaman yang dalam satu insight atau
aha erlibis. Pada tahap ini mulai timbulnya inspirasi atau gagasan baru beserta
proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau
gagasan baru tersebut.
·
Tahap Verifikasi
Suatu tahapan dimana
ide baru atau gagasan baru yang dihasilkan itu harus di uji dakam alam nyata
atau realitas. Tahapan ini merupakan pembalikan pemikiran kreatif yang devergen
ke pemikiran kritis yang kinvergen.
2.7. Ciri –Ciri
Kreativitas Anak Usia Dini
Paul Torrance dari Universitas Georgia dalam maxim
(1985) menyebutkan ciri-ciri tindakan kreatif anak prasekolah adalah sebagai
berikut:
a. Anak Prasekolah yang
Kreatif Belajar Dengan Cara-cara yang Kreatif.
Belajar
sesungguhnya adalah untuk kepentingan si pebelajar. Jika guru dalam
membelajarkan anak sesusai dengan kebutuhan dan keinginannya, maka anak akan
belajar secara mengesankan. Hal itu akan menjadikan apa yang dipelajari anak
lebih lama diingatnya. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran seharusnya
memberikan kesempatan kepada mereka untuk bereksperimen dan bereksplorasi
sehingga mereka memperoleh pengalaman yang berkesan.
Pada
umumnya anak sangat menikmati eksperimen, eksplorasi, manipulasi dan permainan.
Mereka sering mengajukan pertanyaan, memebuat tebakan, dan kemudian mereka
menemukan, kadangkala cepat dan emosional, sementara pada saat yang lain secara
diam-diam.
b. Anak Prasekolah yang
Kreatifitas Memiliki Rentang Perhatian yang Panjang Terhadap Hal Membutuhkan
Usaha Kreatif
ketika
anak mendapat sesuatu yang baru, misalnya alat permainan baru seperti
mobil-mobilan, bola, boneka ataupun yang lain mereka pada umumnya sangat
menyukai hal-hal yang baru itu. Namun pada umumnya anak mempunyai perhatian dan
tertarik terhadap sesuatu yang baru itu, hanya akan bertahan sekitar 15 menit.
Sesudah itu mereka bosan dan ditinggalkan. Hal itu jauh berbeda dangan anak
yang kreatif. Anak kreatif dalam mengeksplorasi, bereksperimen, memanipulasi
dan memainkannya bisa lebih lama dari itu. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, anak yang kreatif akan memiliki perhatian terhadap sesuatu
sekurang-kurangnya sampai dengan 30 menit. Bahkan ada yang lebih panjang dari
itu, sehingga 60 menit atau bahkan lebih lama lagi. Ini menujukkan bahwa anak
yang kratif tidak mudah bosan seperti halnya anak yang kurang kreatif.
c. Anak Kreatif
memiliki Sesuatu Kemampuan Mengorganisasikan yang Menakjubkan.
Dalam kelompok anak-anak ketika sedang
bermain sering ditemukan ada anak yang sekedar menjadi pengikut saja, tetapi
ada juga lebih banyak berperan aktif. Anak yang kreatif pada umumnya pandai
dalam mengorganisasikan teman-temannya untuk mengikuti apa yang diinginkannya.
Anak yang kreatif adalah anak yang
pikirannya berdaya, dengan demikian anak kreatif sering merasa lebih dari pada
anak yang lain. Untuk kelibahan anak kreatif dari anak yang tidak kreatif
sering situnjukan dengan peran mereka dalam kelompok bermain. Anak kreatif
sering muncul sebagai pemimpin bagi kelompok. Hal itu karena anak yang kreatif
pada umumnya mampu mengorganisasikan teman-temannya secara menakjubkan.
d. Anak yang Kreatif
Dapat Kembali Kepada Sesuatu yang Sudah Dikenalnya dan Melihat dari Cara yang
Berbeda.
Anak kreatif merupakan anak yang suka
belajar untuk memperoleh pengalaman. Anak tidak lekas bosan untuk mendapatkan
pengalaman yang sama berkali-kali. Jika pengalaman pertama telah diperoleh
merekan akan mencoba dengan cara lain sehingga diperoleh pengalaman baru.
Dengan demikian anak telah mampu menghasilkan sesuatu yang baru dan original
sesuai kemampuannya.
e. Anak Prasekolah
Kreatif Belajar Banyak Melalui Fantasi, dan Memecahkan Permasalahan Dengan
Menggunakan Pengalamannya.
Anak kreatif akan selalu haus
denagn pengalaman baru. Dengan demikian anak yang kreatif tidak bosan-bosanya
belajar untuk memperoleh pengalaman baru. Sedangkan pengalaman yang paling
berkesan bagi anak jika dapat diperoleh secara langsung melaui kegiatan
eksperimen yang ia lakukan. Karena iti anak harus diberikan banyak bekal
penglaman melalui kesenian, musik, drama kreatif, mampu menggunakan bahasa yang
mengekspresikan kelucuan, suasana atau atmosphir personal yang bebas diterima
oleh anak.
f. Anak Kreatif
Menikmati Permainan dengan kata-kata dan Tempat Sebagai Pencerita yang Alamiah.
Secara alamiah anak anak kreatif
itu suka bercerita, bahkan kadang bercerita tidak habis-habisnya sehingga
sering dicap sebagai anak cerewet. Pada hal melalui aktivitasnya itu anakakan
mengembangkann lebih lanjut fantasi-fantasinya, khayalan-khayalan emajinatifnya
sehingga akan memperkuat kreatifitas anak.
Seperti telah disampaikan sebelumnya
bahwa akan yang kreatif itu memiliki kuriositas yang tinggi. Untuk memnihi rasa
koriusitasnya itu perlu diberikan bekal pengetahuan dan pengalaman yang lebih
banyak dibandingkan anak yang kurang ataupun tidak kreatif. Pengetahuan dan
pengalaman itu akan menjadi lebih bermakna dan akan bertahan lama jika dapat
diperoleh secara langsung. Untuk itu diperlukan berbagai macam kegiatan
eksperimen dan eksplorasi yang dapat dilakukan anak.
Disinilah diperlukan pemfasilitasan
bagi tumbuhnya kreatifitas anak. Guru TK, orang tua dan juga orang-orang yang
dekat dengan anak perlu memahami bagaimana memfasilitasi anak agar kreatifitas
itu muncul sabagai kekuatan real yang sangat diperlukan bagi kehidupan kelak.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat kami simpulkan :
v kreativitas merupakan aktivitas menghasilkan suatu karya seni yang berupa ide –ide atau gagasan –gagasan orisinil untuk menciptakan
produk baru yang bernilai tinggi.
v Empat alasan utama mengapa kreativitas penting
dikembangkan, yakni sebagai berikut :1 Kreativitas
untuk merealisasikan perwujudan diri, 2.Kreatifitas
untuk memecahkan suatu permasalahan, 3.Kreativitas
untuk memuaskan diri, 4.Kreativitas
untuk meningkatkan kualitas hidup.
v ciri – ciri orang kreatif sebagai berikut: Terbuka untuk
pengalaman, Mandiri, Percaya diri, Berani menghadapi resiko, Humoris dan selalu
gembira, Menikmati eksperimen, Memiliki sensitivitas, Kurang memiliki rasa
tertantang, Memiliki pribadi yang berani, Memiliki sikap yang luar biasa, Memiliki
fleksibilitas, Lebih menyukai kompleksitas, Berorientasi hasil, Memiliki
kontrol internal, Jujur (originalitas ), Yakin terhadap kemampuan diri, Tekun, Koriusitas
tinggi, Memiliki visi, Ketegasan diri, Menerima keadaan sulit, Bermotivasi, Memiliki
kecenderungan menyelesaikan kekacauan.
v Teori Pembentukan Kreativitas yaitu: Teori Psikoanalisis,
Teori Sigmund Frued,Teori
Ernst Kris, Teori Carl Jung, Teori Humanistik.
v Karakteristik Kreativitas : Tidak Mudah Mengikuti Arus,
Spontanitas, Menyukai hal-hal
yang Berbau Humor, Punya Kepekaan yang Tinggi Terhadap Dirinya Sendiri, Bisa
Melihat Sesuatu yang Tidak Bisa Orang Lain Lihat, Mempunyai Orientasi Hidup
pada Tindakan ( Action ), Melawan Tantangan, Punya Perbedaan Tersendiri.
v Tahapan – Tahapan Kreativitas : Tahap pertama persiapan, Tahap
inkubasi, Tahap iluminasi, dan Tahap Verifikasi.
v Ciri –Ciri Kreativitas Anak Usia Dini : Anak Prasekolah
yang Kreatif Belajar Dengan Cara-cara yang Kreatif, Anak Prasekolah yang
Kreatifitas Memiliki Rentang Perhatian yang Panjang Terhadap Hal Membutuhkan
Usaha Kreatif, Anak Kreatif memiliki Sesuatu Kemampuan Mengorganisasikan yang
Menakjubkan, Anak yang Kreatif Dapat Kembali Kepada Sesuatu yang Sudah
Dikenalnya dan Melihat dari Cara yang Berbeda, Anak Prasekolah Kreatif Belajar
Banyak Melalui Fantasi, dan Memecahkan Permasalahan Dengan Menggunakan
Pengalamannya, Anak Kreatif Menikmati Permainan dengan kata-kata dan Tempat
Sebagai Pencerita yang Alamiah.
0 komentar:
Posting Komentar