Rabu, 06 Maret 2013

Kreatifitas



II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kreatifitas
·         Suyato (2003), kreativitas adalah suatu aktivitas yang bertujuan, menghasilkan produk yang bernilai, jasa atau ide baru.
·         Munandar (1999), menyatakan bahwa kreatif adalah ulet, tidak pantang menyerah, banyak ide –ide orisinal dan baru.
·         Craft (2003), kreativitas adalah individu yang pikirannya berdaya imajinatif, ditandai rasa keingintahuan yang tinggi.
·         Hurlock (1978) kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru,    apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru.

Berdasarkan pengertian – pengertian kreativitas dari berbagai tokoh – tokoh di atas, kami menyimpulkan bahwa kreativitas merupakan aktivitas menghasilkan suatu karya seni yang berupa ide –ide atau gagasan –gagasan orisinil untuk menciptakan produk baru yang bernilai tinggi.

2.2. Mengapa Kreativitas Penting Dikembangkan
Menurut Munandar,1999 dikutip (Suratno,2005), menyatakan ada empat alasan utama mengapa kreativitas penting dikembangkan, yakni sebagai berikut :
1.      Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri
Menurut Maslow diperlukan kreativitas yang berfungsi untuk memaninfestasikan dirinya diperlukan untuk perwujudan diri.
2.      Kreatifitas untuk memecahkan suatu permasalahan
Kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan terhadap penyelesaian terhadap suatu permasalahan.
3.      Kreativitas untuk memuaskan diri
Kreativitas akan mampu memuaskan diri individu yang bersangkutan. Keberhasilan anak dalam melakukan percobaan, penelusuran, dan berbagai upaya lainnya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi yang bersangkutan. Kepuasan hasil pencarian yang di lakukan anak itu oleh biondi(1972) dinyatakan sebagai kepuasan yang tak terhingga.
4.      Kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup
orang kreatif akan mempunyai banyak ide yang dapat dikembangkan sehinggah memiliki kemungkinan untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik di bandingkan orang yang lebih kreatif. Orang yang memiliki ide, memiliki banyak ide, memilliki penemuan-penemuan baru, dan menguasai teknologi baru jelas akan memiliki peluang pendapatan yang lebih baik dibandingkan yang tidak memilikinya. Karena itu, sikap dan prilaku kreatif serta bakat perlu dikembangkan sejak dini. Pada banyak ahli telah mengemukakan, termasuk di dalamnya Lowenfeld & brittain yang dikutip kemple dan Nissenberg (2000) bahwa kreatifitas itu penting sehinggah perllu dikembangkan sejak usia dini sebagai upanya untuk mengembangka potensi kreatifitas anak.

2.3. Ciri – Ciri Orang yang Kreatif
Shallcross, 1981 dikutip (Suratno,2005,peg 9) menyatakan bahwa ciri – ciri orang kreatif sebagai berikut:
·         Terbuka untuk pengalaman
·         Mandiri
·         Percaya diri
·         Berani menghadapi resiko
·         Humoris dan selalu gembira
·         Menikmati eksperimen
·         Memiliki sensitivitas
·         Kurang memiliki rasa tertantang
·         Memiliki pribadi yang berani
·         Memiliki sikap yang luar biasa
·         Memiliki fleksibilitas
·         Lebih menyukai kompleksitas
·         Berorientasi hasil
·         Memiliki kontrol internal
·         Jujur (originalitas )
·         Yakin terhadap kemampuan diri
·         Tekun
·         Koriusitas tinggi
·         Memiliki visi
·         Ketegasan diri
·         Menerima keadaan sulit
·         Bermotivasi
·         Memiliki kecenderungan menyelesaikan kekacauan
Menurut  David Campbell (2007,peg 45-46) ciri – ciri orang kreatif adalah :
1.      Orang – orang yang kreatif mempunyai keingin tahuan yang tak habis – habisnya mengenai hal- hal yang ditemukan dalam hidup mereka.
2.      Kaya humor dan fantasi, kebanyakan orang – orang kreatif memiliki rasa humor yang tinggi dan kaya dengan fantasi. Mereka mencari yang aneh – aneh dan kurang menaruh minat untuk mengatur pikiran dan emosi dorongan hati gejolak jiwa mereka.
3.      Tidak segera menolak ide / gagasan baru, orang- orang kreatif tidak begitu saja menolak ide – ide atau gagasan baru, meski mereka melihat kekurangan – kekurangannya. Mereka seperti membolak – balik ide baru / gagasan baru tersebut dan melihat segala unsur serta segi – seginya.
4.      Arah hidup yang mantap, orang – orang kreatif kebanyakkan menampakkan dalam diri mereka sikap terlibat dalam sesuatu, yakni akan tujuan dan arti hidup mereka, ada rasa ditakdirkan, ada rasa di utus secara khusus, mereka merasa mendapat kemampuan khusus untuk menyelesaikan suatu tugas.
2.4. Teori Pembentukan Kreativitas
a.       Pembentukan Pribadi Kreatif
Berkaitan dengan pembentukan pribadi kreatif, terdapat banyak teori yang membahasnya. Diantaranya berbagai teori tersebut diantaranya ialah :
1.      Teori Psikoanalisis
Menurut teori psikoanalisis, tindakan kreatif  merupakan hasil dari mengatasi suatu masalah menjadi suatu keadaan yang menguntungkan. Pemecahan maslah itu merupakan hasil, baik dari gagasan – gagasan yang disadari maupun yang tidak disadri kemudian bercampur ( berinteraksi ) menjadi pemecahan inovatif kreatif. Tokoh – tokoh teori ini dintaranya Sigmund Frued, Ernst Kris, dan Carl Jung.
²  Teori Sigmund Frued
Sigmund Frued merupakan tokoh utama yang menganut pandangan bahwa kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian utama yang menetap pada lima tahun pertama kehidupan. Freud menjelaskan bahwa proses kreatif merupakan mekanisme pertahanan yang merupakan upaya tidak sadar untuk menghindari hal – hal yang tidak menyenangkan.
²  Teori Ernst Kris
Menurut teori ini kecenderungan anak untuk berlatih ke perilaku pada tingkat perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan, dan itu sering muncul dalam tindak kreatif. hal ini disebut sebagai mekanisme pertahanan regresi.
²  Teori Carl Jung
Menurut teori ini, alam ketidaksadaran berperan amat penting bagi pemunculan kreativitas tinggkat tinggi. Alam pikiran yang tidak didasari itu telah terbentuk dalam diri manusia pada masa yang telah lalu bersama pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia. Secara tidak sadar kita menginggat pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita yang telah lalu. Dari pengalaman-pengalaman yang tidak disadari ini timbul berbagai teori, karya baru dan berbagai karya kreatif lainnya sehingga manusia dapat mempertahankan keberadaanya.
Berdasarkan teori teori yang telah dikemukakan oleh parah tokoh teori psikoanalisis ini, kami menyimpulkan bahwa kreatifitas merupakan mekanisme pertahanan yang secara tidak sadar dilakukan untuk menghindarai hal – hal yang tidak menyenangkan guna menghasilkan suatu produk kreatifitas tingkat tinggi.
2.      Teori Humanistik
Berbeda dengan pandangan teori psikoanalisis bahwa kreativitas berasal dari alam bawah sadar, para tokoh teori humanistik sperti Abraham Masliw, dan Carl Roger percaya bahwa kreativitas dapat berkembang selama hidup manusia. Berikut diuraikan pokok-pokokpikirannya.
²  Teori Maslow
Menurut Maslow, menusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan manusia itu ternyata dapat dikelompokkan berdasarkan peringkat urutan dari yang paling primitif sampai dengan kebutuhan estetik. Kelompok kebutuhan tersebut diuraikan berdasarkan peringkatnya sebagai berikut.
Pertama kebutuhan primitif atau kebutuhan tingkat paling rndah, yanitu kebutuhan faali yang dipelukan sekedar untuk mempertahankan hidup. Misalnya kebutuhan makan, minum, udara dan sejenisnya yang sangat dibutuhkan manusia seperti halnya makhluk hidup lainnya.
Kedua kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan ini termasuk peringkat kebutuhan tingkat rendah sesudah kebutuhan primitif. Jika manusia sudah bisa mempertahankan hidup, maka manusia membutuhkan agar kehidupan aman tentram bebas dari berbagai ancaman. Kebutuhaan ini misalnya kebutuhan memiliki rumah sebagai tempat tinggal, kebutyhan keaakraban dengan lingkungannya, keteraturan dan sejenisnya.
Ketiga kebutuhan akan rasa memiliki (senese of belonging) dan rasa cinta. Semua orng ingin merasakan bahwa ia termasuk dalam golongan sesuatu dan orang juga setidaknya ingin dicintai dan mencintai.
Keempat kebutuhan akan penghargaan (appreciation) dan harga diri. Jika kebutuhan di bawahnya telah terpenuhi, maka orang ingin kebutuhan berikutnya yaitu kebutuhan akan harga diri dan diakaui oleh orang lain. Keduanya masih tergolong kebutruhan tinggkat rendah namun peringkatnya di atas kebutuhan akan rasa aman.
Kelima kebutuhan perwujudan diri atau aktulisasi diri, yaitu kebutuhan akan pengembangan dan perwujudan potensi diri sepenuhnya sebagai manusia. Kebutuhan ini misalnya menghasilkan karya kreatif dan imajinatif sebagai perwujudan dirinya. Kebutuhan ini termasuk dalam keutuhan tinggakat tinggi.
Keenam kebutuhan estetik, yaitu kebutuhan untuk mempersiapkan sumbangan yang bermakna bagi sesama. Misalnya kebutuhan untuk memahami tujuan hidup, kebutuhan untuk memahami rahasia jagad raya untuk kepentingan umat manusia, dan sejenisnya. Kebutuhan ini peringkatnya sanggat tinggi sehingga tidak setiap orang dapat mewujudkannya, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa meraihnya.
Empat peringkat kebutuhan pertama yaitu: primitif, rasa aman, rasa memiliki dan cinta, serta penghargaan dan harga diri disebut kebutuhan deficiency karena menuntut untuk dipuaskan terlebih dahulu sampai kebutuhan itu tidak dibutuhkan lagi sebelum memenuhi kebutuhan perwujudan potensi diri dan peringkat enam wstetika disebut kebutuhan being. Kreatifitas erat kaitannya dengan perwujudan kebutuhan aktulisasi diri.
²  Teori Roger
Carl Rogers menyebutkan adanya tiga kondisi internal dari sosok pribadi yang kreatif, yaitu:
·  Keterbukaan terhadap pengalaman;
·  Kemampuan menilai situasi;
·  Kemampuan untuk berskperimen.
Orang yang memiliki ketiga ciri tersebut di atas dengan baik menandakan bahwa orang tersebut memiliki kondisi kesehatan psikologis yang baik pula. Orang yang berkesehatan psikologis baik akan mampu menghasilkan karya kreatif dan hidup secara kreatif pula. Ketiga ciri tersebut merupakan dorongan dari dalam diri atau internal proses untuk menghasilkan karya-karya kreatif.
²  Teori Csikszentmihalyi
Menurut Csikszentmihalyi faktor pertama yangg memudahkan munculnya kreativitas adalah sifat keturunan bawaan (genetic predisposition) untuk ranah tertentu. Orang yang pendengarannya tajam dan peka terhadap berbagai jenis suara lebih mudah untuuk menjdai pemain musik atau pekerjaan yang berhubungan dengan suara. Orang yang mempunyai kemampuan otot kuat dan mampu nerlari dalam jangka yang lama mudah untuk menjadi pemain bola.
Selain sifat bawaan, faktor ke dua yang memungkinkan tumbuhnya kreativitas adalah minat dalam ranah tertentu pada saat masih dalam usia dini. Minat itulah menjadikan anak terlibat secara intern dalam ranah tersebut sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas pada masa-masa selanjutnya.
Faktor ketiga adalah faktor keberuntungan. Anak yang dilahirkan dalam keluarga mampu akan memperoleh berbagai fasilitas yang dibutuhkan seperti alat-alat permainan dibandingkan anak yang dilahirkan dalam keluarga miskin. Hal ini akan erat kaitannya denagn pertumbuhan bakat dan kreativitas anak.
Faktor keempat adalah kemampuan berkomunikasi dan berintekrasi dengan sejawat atau acces to a field. Orang yang kreatif ditandai kemampuannya dalam penyusuaikan diri pada setiap situasi sehingga mampu melakukan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan.
Berdasarkan pandangan teori humanistik yang telah dipaparkan di atas secara umum dapt ditarik kesimpulan bahwa kreativitas erat kaitannya dengan aktualisasi diri. Perwujudan diri atau aktualisasi diri tersebut berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan kemamuan yang telah dimiliki anak. Kemampuan erat kaitannya dengan minat. Karena itu, guru dan orang tua harus memfasilitasi terhadap apa yang diinginkan anak. Memfasilitasi bukan kemudian diubah menjadi intervensi justru akan menghambat anak dalam mengaktuliasasikan dirinya. Karena produk kreatif erat kaitannya dengan aktualisasi diri, sedangkan hal itu eratkaitannya dengan kebebasan yang dimiliki anak, maka guru dan orang tua harus banyak memberikan kebebasan kepada mereka.(suratno,2005,peg28-34)
Berdasarkan teori teori yang telah dikemukakan oleh parah tokoh teori humanistik ini kami menyimpulkan bahwa suatu kreatifitas ialah sifatnya keturunan (bawaan) naluri – naluri dasar yang ada dalam diri manusia disertai dorongan dari dalam diri orang tersebut.
b. Teori Kognitif
Tokoh utama teori kognitif di antaranya adalah piaget, Vygotsky dan Burner (Tedjasaputra, 2001). Menurut Piaget anak menjalani perkembngan kognisi sampai akhirnya proses berpikir anak menyamai proses berpikir orang dewasa. sejalan dengan itu, kegiatan bermain anak mengalami perubahan dari tahap sensori motor, bermain khayal sampai kepada bermain sosial yang disertai aturan permainnan. Bermain itu sendiri sesungguhnya tidak semata-mata mencerminkan perkembangan kognis anak, tetapi juga memberikan sumbangan terhadap perkembangan kognis itu sendiri.
Vygotsky adalah seorang psikolog Rusia yang menyakini bahwa bermain peran langsung terhadap perkembangan anak secara menyeluruh, bukan hanya perkembangan kognisi saja tetapi juga berperan bagi perkembangan sosial dan emosi anak. Sedangkan Bruner menekankan pada fungsi bermain sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas dan fleksiblelita anak. Lebih lanjut Bruner menyebutkan bahwa yang penting bagi anak adalah makna bermain bukan hasil akhirnya. perkembangan kreativitas dan fleksiblelitas anak dimungkinkan karena akan mampu berkesperimen dengan memadukan berbagai prilaku baru serta tidak bisa.
Teori kognitif dengan jelas menyebutkan akan arti pentingannya bermain bagi anak. bermain tidak hanya akan mengembangkan kemampuan kognisi semata tetapi juga mengembangkan aspek lainnya, terutama aspek sosial, dan emosional anak. perkembangan kognisi, sosial, dan emosional anak sangat diperlukan bagi pemupukan kreativitas anak. 
Berdasarkan pernyataan – pernyataan tokoh – tokoh pad teori kognitif ini kami dapat menyimpulkan bahwa proses berpikir anak itu melalui permainan, guna mengembangkan kreatifitas dan fleksibilitas perkembangan anak secara menyeluruh. (Suratno,2005,peg 75-76)
2.5. Karakteristik Kreativitas
1.      Tidak Mudah Mengikuti Arus
Mereka tidak mengikuti hal-hal yang bisa dikatakan "pada umumnya manusia" ( not following the rule ). Orang yang kreatif sadar kapan mereka harus mengikuti apa yang orang-orang lakukan dan kapan mereka tidak perlu mengikuti apa yang orang-orang pada umumnya lakukan. Orang Kreatif tidak menggunakan paham ikut-ikutan secara membabi buta. Mereka tidak mendengarkan semua, namun juga tidak menolak untuk mendengarkan semuanya.
2.      Spontanitas
Mereka tidak terlalu hati-hati, namun juga tidak sembrono. Bila terlalu hati-hati, justru akan membuat daya kreatif kita tidak dapat tumbuh. Terlalu sembrono ataupun terlalu gegabah juga tidak berujung pada solusi yang lebih baik.
3.      Menyukai hal-hal yang Berbau Humor
Banyak orang-orang yang mencapai prestasi yang sangat tinggi mempunyai selera humor yang tinggi, hanya memang selera humor yang mereka miliki agak berbeda dengan selera humor orang-orang pada umumnya. Biasanya humor-humor mereka mengandung filosofi atau pelajaran hidup, jadi bukan humor-humor kampungan seperti orang-orang pada umumnya.
4.      Punya Kepekaan yang Tinggi Terhadap Dirinya Sendiri
Orang kreatif sangat peka terhadap apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pikirkan dan apa yang mereka ucapkan. Sehingga mereka leboh banyak menggali ke dalam dirinya sendiri. Mereka memang membutuhkan bantuan orang lain, namun mereka tidak selalu mengandalkan orang lain.
5.      Bisa Melihat Sesuatu yang Tidak Bisa Orang Lain Lihat
Orang yang kreatif pandai melihat peluang, mereka mampu membaca potensi mereka yang masih tersembunyi, dan mereka mampu membaca sumber daya apa saja yang bisa digunakan. Orang Kreatif tidak terkubur oleh realita, namun berjalan diatas realita sehingga mata pikirannya masih mampi melihat dengan baik.
6.      Mempunyai Orientasi Hidup pada Tindakan ( Action )
Orang Kreatif menjadikan konsep sebagai acuan atau petunjuk. Jadi bukan suatu praktek yang asal ( tanpa konsep sama sekali ). Orang kreatif mempunyai idealisme tetapi bukan hanya idealisme. Mereka mempunyai kemampuan membuat konsep, keputusan dan perencanaan yang dapat dijalankan di lapangan.
7.      Melawan Tantangan
Mereka tidak berpasrah terhadap kenyataan yang dihadapi, orang yang kreatif memilih keputusan untuk maju walaupun harus belok, melompat, maupun berhenti dahulu.  Mereka akan melawan tantangan yang ada di depan mata.
8.      Punya Perbedaan Tersendiri
Perbedaan yang dipunyai orang kreatif adalah perbedaan yang berarti punya keunggulan, keunikan dan estetika. Bukan perbedaan yang dibuat-buat, maupun perbedaan yang asal aneh. Perbedaan yang mereka miliki biasanya memiliki nilai positif yang sangat bermanfaat. (pandhawa-tiga.blog)

2.6. Tahapan – Tahapan Kreativitas
menurut teori wallas, proses kreatif meliputi empat tahap yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.
·         Tahap pertama persiapan

Sebelum seseorang dapat memecahkan masalah ia akan belajar,berfikir, bertanya kepada siapa saja, membaca buku dan sebagainya. Tahap ini berlanjut sampai akhirnya ia merasa cukup dengan pencariannya itu.

·         Tahap inkubasi
Setelah merasa cukup dalam penerimaanya, maka pada tahap kedua ini ia akan berhenti seolah-olah tidak memikirkan persoalan yang akan dia pecahkan.Tahap ini penting artinya dalam proses timbulnya inspirasi sebagia tiitik awal dari suatu penemuan yang berasal dari keadaan alam pikiran dibawah sadar.
·         Tahap iluminasi
Tahap ketiga adalah iluminasi yaitu tahap munculnya suatu pemahaman yang dalam satu insight atau aha erlibis. Pada tahap ini mulai timbulnya inspirasi atau gagasan baru beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru tersebut.
·         Tahap Verifikasi
Suatu tahapan dimana ide baru atau gagasan baru yang dihasilkan itu harus di uji dakam alam nyata atau realitas. Tahapan ini merupakan pembalikan pemikiran kreatif yang devergen ke pemikiran kritis yang kinvergen.

2.7. Ciri –Ciri Kreativitas Anak Usia Dini
Paul Torrance dari Universitas Georgia dalam maxim (1985) menyebutkan ciri-ciri tindakan kreatif anak prasekolah adalah sebagai berikut:
a. Anak Prasekolah yang Kreatif Belajar Dengan Cara-cara yang Kreatif.
Belajar sesungguhnya adalah untuk kepentingan si pebelajar. Jika guru dalam membelajarkan anak sesusai dengan kebutuhan dan keinginannya, maka anak akan belajar secara mengesankan. Hal itu akan menjadikan apa yang dipelajari anak lebih lama diingatnya. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran seharusnya memberikan kesempatan kepada mereka untuk bereksperimen dan bereksplorasi sehingga mereka memperoleh pengalaman yang berkesan.
Pada umumnya anak sangat menikmati eksperimen, eksplorasi, manipulasi dan permainan. Mereka sering mengajukan pertanyaan, memebuat tebakan, dan kemudian mereka menemukan, kadangkala cepat dan emosional, sementara pada saat yang lain secara diam-diam.
b. Anak Prasekolah yang Kreatifitas Memiliki Rentang Perhatian yang Panjang Terhadap Hal Membutuhkan Usaha Kreatif
ketika anak mendapat sesuatu yang baru, misalnya alat permainan baru seperti mobil-mobilan, bola, boneka ataupun yang lain mereka pada umumnya sangat menyukai hal-hal yang baru itu. Namun pada umumnya anak mempunyai perhatian dan tertarik terhadap sesuatu yang baru itu, hanya akan bertahan sekitar 15 menit. Sesudah itu mereka bosan dan ditinggalkan. Hal itu jauh berbeda dangan anak yang kreatif. Anak kreatif dalam mengeksplorasi, bereksperimen, memanipulasi dan memainkannya bisa lebih lama dari itu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, anak yang kreatif akan memiliki perhatian terhadap sesuatu sekurang-kurangnya sampai dengan 30 menit. Bahkan ada yang lebih panjang dari itu, sehingga 60 menit atau bahkan lebih lama lagi. Ini menujukkan bahwa anak yang kratif tidak mudah bosan seperti halnya anak yang kurang kreatif.

c. Anak Kreatif memiliki Sesuatu Kemampuan Mengorganisasikan yang Menakjubkan.
Dalam kelompok anak-anak ketika sedang bermain sering ditemukan ada anak yang sekedar menjadi pengikut saja, tetapi ada juga lebih banyak berperan aktif. Anak yang kreatif pada umumnya pandai dalam mengorganisasikan teman-temannya untuk mengikuti apa yang diinginkannya.
Anak yang kreatif adalah anak yang pikirannya berdaya, dengan demikian anak kreatif sering merasa lebih dari pada anak yang lain. Untuk kelibahan anak kreatif dari anak yang tidak kreatif sering situnjukan dengan peran mereka dalam kelompok bermain. Anak kreatif sering muncul sebagai pemimpin bagi kelompok. Hal itu karena anak yang kreatif pada umumnya mampu mengorganisasikan teman-temannya secara menakjubkan.

d. Anak yang Kreatif Dapat Kembali Kepada Sesuatu yang Sudah Dikenalnya dan Melihat dari Cara yang Berbeda.
Anak kreatif merupakan anak yang suka belajar untuk memperoleh pengalaman. Anak tidak lekas bosan untuk mendapatkan pengalaman yang sama berkali-kali. Jika pengalaman pertama telah diperoleh merekan akan mencoba dengan cara lain sehingga diperoleh pengalaman baru. Dengan demikian anak telah mampu menghasilkan sesuatu yang baru dan original sesuai kemampuannya.

e. Anak Prasekolah Kreatif Belajar Banyak Melalui Fantasi, dan Memecahkan Permasalahan Dengan Menggunakan Pengalamannya.
Anak kreatif akan selalu haus denagn pengalaman baru. Dengan demikian anak yang kreatif tidak bosan-bosanya belajar untuk memperoleh pengalaman baru. Sedangkan pengalaman yang paling berkesan bagi anak jika dapat diperoleh secara langsung melaui kegiatan eksperimen yang ia lakukan. Karena iti anak harus diberikan banyak bekal penglaman melalui kesenian, musik, drama kreatif, mampu menggunakan bahasa yang mengekspresikan kelucuan, suasana atau atmosphir personal yang bebas diterima oleh anak.

f. Anak Kreatif Menikmati Permainan dengan kata-kata dan Tempat Sebagai Pencerita yang Alamiah.
Secara alamiah anak anak kreatif itu suka bercerita, bahkan kadang bercerita tidak habis-habisnya sehingga sering dicap sebagai anak cerewet. Pada hal melalui aktivitasnya itu anakakan mengembangkann lebih lanjut fantasi-fantasinya, khayalan-khayalan emajinatifnya sehingga akan memperkuat kreatifitas anak.
          Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa akan yang kreatif itu memiliki kuriositas yang tinggi. Untuk memnihi rasa koriusitasnya itu perlu diberikan bekal pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak dibandingkan anak yang kurang ataupun tidak kreatif. Pengetahuan dan pengalaman itu akan menjadi lebih bermakna dan akan bertahan lama jika dapat diperoleh secara langsung. Untuk itu diperlukan berbagai macam kegiatan eksperimen dan eksplorasi yang dapat dilakukan anak.
Disinilah diperlukan pemfasilitasan bagi tumbuhnya kreatifitas anak. Guru TK, orang tua dan juga orang-orang yang dekat dengan anak perlu memahami bagaimana memfasilitasi anak agar kreatifitas itu muncul sabagai kekuatan real yang sangat diperlukan bagi kehidupan kelak.




III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat kami simpulkan :
v  kreativitas merupakan aktivitas menghasilkan suatu karya seni yang berupa ide –ide atau gagasan –gagasan orisinil untuk menciptakan produk baru yang bernilai tinggi.
v  Empat alasan utama mengapa kreativitas penting dikembangkan, yakni sebagai berikut :1 Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri, 2.Kreatifitas untuk memecahkan suatu permasalahan, 3.Kreativitas untuk memuaskan diri, 4.Kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup.
v  ciri – ciri orang kreatif sebagai berikut: Terbuka untuk pengalaman, Mandiri, Percaya diri, Berani menghadapi resiko, Humoris dan selalu gembira, Menikmati eksperimen, Memiliki sensitivitas, Kurang memiliki rasa tertantang, Memiliki pribadi yang berani, Memiliki sikap yang luar biasa, Memiliki fleksibilitas, Lebih menyukai kompleksitas, Berorientasi hasil, Memiliki kontrol internal, Jujur (originalitas ), Yakin terhadap kemampuan diri, Tekun, Koriusitas tinggi, Memiliki visi, Ketegasan diri, Menerima keadaan sulit, Bermotivasi, Memiliki kecenderungan menyelesaikan kekacauan.
v  Teori Pembentukan Kreativitas yaitu: Teori Psikoanalisis, Teori Sigmund Frued,Teori Ernst Kris, Teori Carl Jung, Teori Humanistik.
v  Karakteristik Kreativitas : Tidak Mudah Mengikuti Arus, Spontanitas, Menyukai hal-hal yang Berbau Humor, Punya Kepekaan yang Tinggi Terhadap Dirinya Sendiri, Bisa Melihat Sesuatu yang Tidak Bisa Orang Lain Lihat, Mempunyai Orientasi Hidup pada Tindakan ( Action ), Melawan Tantangan, Punya Perbedaan Tersendiri.
v  Tahapan – Tahapan Kreativitas : Tahap pertama persiapan, Tahap inkubasi, Tahap iluminasi, dan Tahap Verifikasi.
v  Ciri –Ciri Kreativitas Anak Usia Dini : Anak Prasekolah yang Kreatif Belajar Dengan Cara-cara yang Kreatif, Anak Prasekolah yang Kreatifitas Memiliki Rentang Perhatian yang Panjang Terhadap Hal Membutuhkan Usaha Kreatif, Anak Kreatif memiliki Sesuatu Kemampuan Mengorganisasikan yang Menakjubkan, Anak yang Kreatif Dapat Kembali Kepada Sesuatu yang Sudah Dikenalnya dan Melihat dari Cara yang Berbeda, Anak Prasekolah Kreatif Belajar Banyak Melalui Fantasi, dan Memecahkan Permasalahan Dengan Menggunakan Pengalamannya, Anak Kreatif Menikmati Permainan dengan kata-kata dan Tempat Sebagai Pencerita yang Alamiah.